Interaksi Padang Lamun dan Lingkungan Sekitar
Sebelum membahas tentang Interaksi yang terjadi di padang lamun dengan lingkungan sekitarnya maka akan dibahas terlebih dahulu mengenai tumbuhan lamun itu sendiri.
Pengertian Lamun
Salah satu tempat yang masih mendapatkan sinar matahari yang dapat menembus hingga ke dasar perairan adalah perairan pesisir. Pada daerah pesisir yang memiliki dua daerah yaitu daratan dan lautan memiliki nutrient yang cukup banyak dan merupakan daerah yang memiliki produktivitas organik yang tinggi. Lingkungan yang ssepeti itu sangatlah mendukung untuk pertumbuhan lamun dan perkembangannya secara optimal.
Tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara penuh di perairan yang memiliki salinitas yang cukup tinggi dan juga mampu hidup terbenam di dalam air dan memiliki rhizome, daun, dan akar sejati adalah defi8nisi dari lamun. Lamun (Seagrass) didefinisikan olwh banyak ahli sebagai tumbuhan air yang memiliki bunga, mampu hidup di dalam air laut, memiliki pembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta dapat berkembang biak dengan biji dan tunas.
Gambar. Padang Lamun dalam Ekosistem Laut
Hamparan vegetasi lamun yang hidup menutupi suatu area pesisir / perairan laut dangkal yang terbentuk dari satu jenis atau lebih lamun dengan memiliki kerapatan yang padat atau jarang disebut padang lamun (Seagrass bed), istilah ini diberikan karena pola hidup lamun sering berupa hamparan. Sedangkan sistem (organisasi) ekologi yang diciptakan oleh padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik biasanya disebut dengan Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem). Habitat tempat hidup lamun yaitu pada perairan dangkal yang agak berpasir dan sering juga dijumpai di daerah terumbu karang.
Berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat. Ekologis dari padang lamun memiliki cirin- ciri sebagai berikut :
1. Lamun biasa terdapat pada perairan pantai yang landai, di daerah dataran lumpur ataupun pasir
2. Tumbuhan lamun sangat tergantung pada intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan.
3. Lamun mampu hidup sampai dengan kedalaman 30 meter, pada perairan yang tenang dan terlindung
4. Lamun mampu hidup pada media air asin
5. Biasa hidup pada batas terendah daerah pasang surut yang berada di dekat hutan bakau ataupu di dataran terumbu karang
6. Sistem perakarannya berkembang biak.
7. Poses metabolisme berlangsung secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam di dalam air, termasuk ke dalam daur generatif
Klasifikasi Lamun
Lamun berpolinasi, berbunga, dapat menghasilkan buah dan menyebarkan bibit seperti banyak tumbuhan darat. Lamun diklasifikasikan berdasarkan karakter tumbuh-tumbuhan. Pada jenis yang berada di daerah tropis memiliki morfologi yang berbeda sehingga pembedaan spesies dapat dilakukan dengan dasar gambaran morfologi dan anatomi.
Tumbuhan yang termsuk ke dalam tumbuhan monokotil ini secara utuh memiliki perkembangan sistem perakaran dan juga rhizoma yang baik. Klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas yaitu diantaranya: Monocotyledoneae dan Angiospermae. Pada perairan Indonesia terdapat 2 famili dari 4 famili lamun yang diketahui diantaranya yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Tumbuhan lamun yang hidup di air tawar yaitu dari famili Famili Hydrocharitaceae, sedangkan 3 famili lain merupakan lamun yang tumbuh di laut.
Diperkirakan terdapat sebanyak 52 jenis lamun di dunia, di Indonesia ditemukan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili: (1) Hydrocharitaceae, dan (2) Potamogetonaceae. Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain: Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, dan Thallassodendron ciliatum.
Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan termasuk toleransi terhadap salinitas yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai jangkar, dan juga kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat terbenam. Salah satu hal yang paling penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air.
Secara rinci klasifikasi lamun menurut Den Hartog (1970) dan Menez, Phillips, dan Calumpong (1983) adalah sebagai berikut :
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Famili : Potamogetonacea
Subfamili : Zosteroideae
Genus : Zostera, Phyllospadix, Heterozostera.
Sumber :
Selanjutnya akan dibahas mengenai :
Fungsi Padang lamun di http://www.ermiandaaa.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar