Sabtu, 03 November 2012

Kecepatan Suara

1. Definisi
Kecepatan suara merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebut kecepatan gelombang suara yang melalui medium yang elastis. Kecepatan ini dapat berbeda tergantung medium yang dilewati (misalnya suara lebih cepat melalui air daripada udara), sifat-sifat medium tersebut, dan suhu. Salah satu variabel oseanografik yang dapat menentukan suatu pola pemancaran suara di dalam seatu medium seperti air laut adalah Kecepatan Suara. Kecepatan gelombang suara di dalam laut mendekati nilai 1.500 m/detik (umumnya berkisar 1.450 m/detik sampai dengan 1.550 m/detik, tergantung suhu, salinitas, dan tekanan). Pada lokasi yang dangkal seperti di daerah pantai kecepatan suara cenderung tidak teratur dan sulit untuk dapat diprediksi.  Terdapat beberapa faktor fisik air laut yang mempengaruhi kecepatan dari suara yang dapat merambat diantaranya yaitu : suhu, salinitas, dan tekanan.

2. Faktor yang Mempengaruhi kecepatan Suara
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan suara disuatu perairan :
a. Salinitas
Salinitas dapat diartikan jumlah zat-zat yang terlarut di dalam 1 kg air laut, dimana bromide dan iodide diganti oleh klorida, semua karbonat telah diubah menjadi oksida, dan semua bahan organik telah dioksidasi secra sempurna. Nilai dari salinitas perairan laut lepas pada umumnya yaitu 35 psu, yang berarti dalam 1 kg air laut mengandung elemen-elemen kimia terlarut seberat 35 gram.  Dimana komposisi air laut tersebut terdiri atas 3,5% elemen-elemen kimia terlarut dan 96,5% kandungan airnya.
Distribusi  vertikal salinitas pada wilayah tropis, ekuator, dan sub tropis mengalami nilai yang paling kecil pada kedalaman 600-1000 m (34-35 pratical salinity unit/psu).  Di wilayah tropis nilai salinitas pada permukaan  berkisar 36-37 psu.  Salinitas maksimun pada wilayah perairan tropis terjadi pada kedalaman 100-200 m dekat dengan lapisan termoklin dimana kadar salinitas dapat mencapai lebih dari 37 psu.   Di daerah laut dalam, kadar salinitas relatif seragam dengan nilai 34,6-34,9 psu.  Salinitas di samudera seperti Atlantik, Pasifik, dan Hindia rata-rata 35 psu, di wilayah laut yang tertutup, nilai salitas rata-rata tidak jauh dari kisaran 35 psu tergantung dari penguapan yang terjadi.Salinitas dapat mempengaruhi kecepatan suara di dalam air, teutama di wilayah lintang tinggi (dekat kutub) dimana suhu mendekati titik beku, salinitas merupakan salah satu paling faktor penting yang mempengaruhi kecepatan gelombang suara di dalam air. 

b.  Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. 
Refraksi atau pembelokan perambatan gelombang suara akan terjadi disaat terjadinya perbedaan kecerapan suara yang diakibatkan perbedaan suhu dari perairan laut.  Pembelokan kecepatan suara yang sangat tajam akan terjadi pada lapisan termoklin dimana lapisan ini akan terbentuk saat terjadinya perubahan suhu yang berlangsung secara cepat.  
Pada daerah yang dekat dengan daerah tropis yaitu yang berada pada posisi lintang rendah dan sedang faktor yang sangat penting dalam menentukan densitas dan kecepatan suara yaitu suhu. Suhu di daerah tropis pada wilayah permukaan laut berkisar 26-29oC yang dipengaruhi oleh musim.

c.  Kedalaman Perairan
Tekanan hidrostatis akan terus bertambah sejalan dengan bertambahnya kedalaman suatu perairan yang akan mengakibatkan cepat rambat dari suara akan meningkat. Peningkatan kecepatan suara rata – rata setiap kedalaman bertambah 1 meter yaitu sebesar 0, 017 m/detik.
Perambatan suara yang terjadi saat target berada di bawah permukaan laut adalah permukaan lautnya itu sendiiri yang mampu memantulkan dan menghamburkan suara yang terpancar.  Jika permukaan halus sempurna, maka ia akan menjadi pemantul suara yang nyaris sempurna.  Sebaliknya jika permukaan laut kasar kehilangan akibat pantulan mendekati nol.

Dengan rumus berikut ini maka kan diperoleh nilai kecepatan suara yang merambat di perairan :




 C = 1449,2 + 4,6T - 0,055T2 + 0,00029T3 + (1,34 - 0,010T)(S-35) - 0,016Z



Dengan : C = Kecepatan suara (m/s)
               T = Suhu (oC)
               S = Salinitas (psu)
               Z = Kedalaman (m)

3. Kedalam Perairan Berdasarkan Kecepatan Suara
Kedalaman perairan dapat dibagi berdasarkan kecepatan suara, yaitu adalah sebagai berikut :
a.       Zona 1 (mix layer) : perubahan tekanan mendominasi perubahan suhu yang kemudian menyebabkan kecepatan suara meningkat pada lapisan ini.
b.      Zona 2 (termoklin) : perubahan suhu yang terjadi secara drastic mendominasi perubahan tekanan yang mengakibatkan kecepatan suara menurun, penurunan kecepatan suara di daerah ini sampei nilai minimum.
c.       Zona 3 (deep layer) : tekanan suara yang mendominasi suhu diperairan menyebabkan pada wilayah ini kecepatan suara kembali meningkat.

4. Pola perambatan Suara Secara Vertikal
Pola perambatan suara secara vertikal di perairan laut adalah sebagai berikut :
a.       Lapisan tercampur, lapisan ini ditemukan dalam beberapa meter dibawah permukaan laut, dimana pada lapisan ini kecepatan suara relatif konstan.
b.      Surface channel, pada lapisan ini terjadinya peningkatan kecepatan suara jika dibandingkan pada saat berada di lapisan tercampur.
c.       Termoklin, lapisan ini dapat muncul secara musiman apabila berada di dekat permukaan atau akan terjadi permanen. Kecepatan suara akan teus meningkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, biasanya suhu menurun secara drastis dalam kedalaman yang relatif dangkal pada lapisan ini.
d.      Deep channel, lokasinya berada di kedalaman mulai dari beberapa ratus meter sampai 2000 m. Pada lapisan ini kecepatan suara mendekati nilai minimum.
e.       Lapisan isothermal, pada kapisan ini kecepatan suara bertambah secara linear seiring dengan bertambahnya kedalaman  karena adanya pengaruh dari tekanan hidrostatis dimana suhu di lapisan ini konstan.


           
Sumber :
-http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu 
- Kuliah Akustik Kelautan (pertemuan 3) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar